Senin, 03 November 2014

Ulang tahunmu, apa yang bisa aku kadokan?

Sebentar lagi hari ulang tahunmu yang ke 30, umur yang tidak sedikit lagi bagiku yang 9 tahun dibawahmu. Seharusnya, namun aku tidak perlu menuntut untuk kamu lebih dewasa, lebih bertanggung jawab, lebih bisa memosisikan diri, dan lebih bisa memimpin selayaknya imam yang benar menurut ajaran islam. 
Aku hanya perlu berdoa untuk itu, bagaimanapun tidak ada yang harus dan bisa aku tuntut dari siapapun karena aku sadar bahwa aku bukan orang yang suka dituntut juga.
Lagi2 tidak ada yang bisa aku berikan di hari ulang tahunmu nanti. Mungkin hanya sebuah tulisan lagi, namun tidak akan seromantis dulu. 
Seharusnya mungkin hubungan ini lebih baik jika aku tidak segengsi ini. Aku lebih sering merasa kaucueki sehingga aku merasa kau sudah bosan denganku. Padahal, seharusnya aku bersyukur jika aku memngingat bahwa kau tidak pernah kasar denganku, bahwa kau selalu berusaha menuruti keinginanku dan bahwa kau selalu berusaha membuatku bahagia. 
Ini hanya masalah kekesalan dan gengsi yang seharusnya tidak berkepanjangan. 
Dan mungkin inilah yang disebut bumbu rumah tangga.
Terlalu banyak kata 'seharusnya' dalam tulisan ini, mungkin seharusnya aku tidak menulis ini barangkali. 

Jumat, 12 September 2014

Jenuh

Semua orang pasti pernah mengalaminya. Jenuh adalah suatu titik dimana semua hal terasa tidak menyenangkan. Dalam proses kimiawi saja ada sebuah titik jenuh dimana itu adalah puncak dari sebuah proses/ reaksi kimia. Saat berada pada titik itu, kadang kita butuh sesuatu yang bisa mengembalikan kepada kondisi normal.  Dalam kehidupan sehari- haripun kita telah terbiasa melewati titik jenuh itu. Ada saat dimana kita bosan dan jenuh dengan rutinitas yang kita lalui setiap harinya. Apalagi, hidup di kota yang sangat rentan mengalami kejenuhan ini. Macet, rutinitas yang sama, dan itu2 saja setiap hari. Tak heran orang kota banyak yang sengaja menyisihkan waktunya untuk berlibur, sejenak mengasingkan diri dari rutinitas itu. Bagaimana dengan saya yang katanya sekarang sudah tinggal di kota? Hmm, tak perlu kiranya anda bertanya lagi, saya jelas sangat sering mengalami hal itu. Biarpun saya belum mempunyai aktivitas kantor, saya sering jenuh dengan kehidupan saya. Tapi, tidak pantas kiranya jika saya harus mengeluh, karena pada kenyataanya banyak orang di luar sana yang lebih kurang beruntung dibanding saya. 

- just write, tulisan ini mengandung ketidak pentingan yang sangat besar
Hati2 dalam membaca

Rabu, 27 Agustus 2014

❤️❤️❤️❤️

Buah hati memang suatu hal yang sangat berharga dalam hidup kita, maka jangan sampai kita melukai dan menyia nyiakanya. 
Bagi seorang ibu, anaknya adalah bagaikan kertas putih yang nantinya akan diisi didikan olehnya. Maka, sebagai madrasah pertama untuk anak2nya, ibu harus mempersiapkan bahan ajaran yang kelak akan ia tanamkan kepada anak2nya.
Dalam hal ini, saya sebagai ibu muda yang mungkin belum cukup matang dan dewasa ini sangat membutuhkan pengetahuan itu. Saya berharap agar kelak saya tidak salah mendidik anak saya. 
Semoga saya bisa sabar dan ikhlas melakukan amanah itu. Dan, maafkanlah ibumu ini nak, jika pernah kesal dan kurang sabar saat merawatmu. 
Engkau adalah karunia Tuhan yang harus kujaga dengan baik, dan engkau adalah penyejuk hati kami. I love u sayang

Senin, 21 Juli 2014

Muhasabah Ramadhan

Mungkin sebaiknya dalam kehidupan ini kita perlu menyisihkan waktu untuk bermuhasabah, meneliti apa saja yang telah kita lakukan dan menilai baik buruknya lalu memperbaikinya. 
Pada malam hari ini, saya sedang sangat menyesal karena banyak sekali perilaku saya yang kekanak-kanakan dan tidak terpuji. 
Saya sedang menyesal dengan banyak hal yang telah saya ucapkan tentang kejelekan orang lain, padahal awalnya sih cuma niat ingin curhat, tapi mungkin orang yang jadi tempat curhat tidak bisa memegang amanah. Akhirnya aib orang tersebar dan saya jadi menyesal sendiri. Mungkin memang tidak seharusnya saya membicarakan orang lain tanpa sepengetahuanya karena sama saja saya telah memakan bangkai sendiri, ya ampun astaghfirullah. 
Jadi terkadang saya bersyukur saat saya diam, karena mulut bisa lebih terjaga.
Ampuni hamba ya Allah, jaga hati, mulut dan diri ini dari segala yang tidak baik..aamiin

Jumat, 18 Juli 2014

How are you




Hello, apa kabarnya
Lama juga ga postong di blog
Apa yang akhir2 ini kalian lakukan dsn sibukkan
Waw ada banyak sekali yang telah saya lewatkan untuk saya tulis di sini
Ada apa aja : demam piala dunia? Demam capres, atau ikut heboh iklan kulit manggis atau jangan2 lg heboh ikutin sinetron CHSI? Ooo mungkin lg pada ngomongin konflik israel palestina ya ??? Apa lg ikut berduka karena pesawat MH 17 ditembak? Tapi mungkin yang pasti kalian sambut dan meriahkan adl datangnya ramadhan dan hari kemenangan kita umat islam semua

Kalo saya, selain itu saya lagi sibuk ngurusin baby. Si Hamzah sekarang udah 3 bln 18 hari, semakin lucu dan menggemaskan. 
Hamzah baru lahir


Hamzah 1 bulan
Hamzah 2 bulan
Hamzah 3 bulan with aba n ummah

Si sexy sekarang :
 Trimakasih Tuhan atas anugerah terindahNya, jaga ia slalu ya Allah

Selasa, 22 April 2014

Baby Blues Syndrome


Duduk jongkok sambil ngayun2 bayi, ngalamun, dan mrembes mili air matanya dengan muka memelas, hampir mirip dengan kisah Mae di film Get Married yang sedang mengalami baby blues syndrome, bedanya Mae nangisnya kenceng dan anaknya kembar 3. Pasca melahirkan Hamzah, aku sering mengalami gejala-gejala baby blues syndrom seperti yang ada di artikel ini :

  • Rasa sedih dan depresi memenuhi perasaan ibu hingga menyebabkan ibu sering menangis
  • Emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan sering hilang rasa sabarnya.
  • Kerap kali ibu merasa kelelahan dan sering dihinggapi sakit kepala
  • Sering merasa kurang percaya diri
  • Sering mengalami rasa cemas
  • Mengalami kesulitan dalam berisitirahat atau susah tidur
  • Sering mengalami rasa takut akan berbagai hal





Yang paling kentara aku alami adalah poin kedua yaitu emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan hilang rasa sabarnya. Hamzah seperti bayi lainya membutuhkan perhatian ekstra siang dan malam, parahnya aku termasuk orang yang staminanya kurang baik sehingga saat aku sangat mengantuk aku tidak bisa langsung bangun dengan segar untuk melakukan suatu hal, padahal bayi sudah menangis minta nenen. Apalagi, Hamzah kalau nenen suka berhenti sebelum kenyang karena sangat mengantuk dan saat ia masih merasa lapar ia akan terbangun lagi dalam rentan waktu yang tidak lama. Baru setengah jam tidur, bangun lagi dan seterusnya. Itu terjadi diatas jam 12 malam, saat semua orang tidur dengan lelapnya. Kadang, saat seperti itulah aku emosi dan setelah emosi lalu merasa bersalahlah aku dan akhirnya menangis.
Lebih parahnya, aku jadi sering melamun memikirkan kata2 orang yang tertuju padaku. Kadang kata2 atau tingkah yang sepele pun menjadi masalah buatku apalagi datangnya dari orang terdekatku : suamiku. Maklum, aku masih belum mau ketika kasih sayangnya sewaktu aku hamil kini berkurang drastis dan beralih kepada Hamzah. Biarpun sempat dikasih tau bpk2 di kereta tentang hal itu, aku tetap belum terbiasa menerimanya. Hanya saja petuah bapak2 itu tidak membuatku kaget mengalami hal ini dan sedikit siap. Namun, apapun itu yang terjadi, menjadi orang tua memang perlu diuki kesabaranya dengan hal-hal seperti itu. Aku sadar, tidak selamanya aku bisa bermanja-manja karena aku sudah menjadi ibu yang seharusnya memanjakan anak dengan bijak. 


Rabu, 16 April 2014

Newborn my baby boy

Tanggal 1 april akhirnya datang juga. Aku dan keluargaku sudah bersiap dari tanggal 31 maret di RS, sesuai prosedur RS. Menginap semalam di RS bersama dengan pasien-pasien cesar lainya membuatku banyak belajar dan memperhatikan mereka. Mereka seperti terlihat biasa saja walaupun perangkat pasca operasi dipasang di tubuh mereka. Aku sedikit takut, tapi melihat mereka yang tak terlihat sakit membuatku tenang dan bisa tidur nyenyak malam itu, biarpun suara bayi kadang terdengar lantang mengusik lelap, tapi itu tidak mengganggu ketenangan batinku.

Persiapan sudah selesai, aku baru dibawa ke ruang operasi jam 11 siang dengan kondisi sangat lapar karena diharuskan puasa sejak jam 12 malam. Di ruang operasi, masih harus menunggu antrian lagi hingga akhirnya jam 12 baru giliranku tiba. Karena banyak teman pasien yang akan menjalani operasi juga, aku merasa tenang dan rileks hingga di ruang operasi. Paling-paling, suami dan ibuku yang dag dig dug menunggu di luar. Tibalah saatnya dioperasi. Semua peralatan dipasang, dan dokter beserta tim bedah tetap asik ngobrol sambil sesekali mengajakku ngobrol juga. Akupun merasa semakin rileks, kecuali saat mau disuntik aku sempat takut tapi oleh dokter dibuat rileks lagi dan hilanglah kesadaran tubuhku antara perut sampai kaki. Dari atas perut ke atas, masih sadar dan akupun bisa tetap mengorol dengan dokternya.

Pukul 12.20, dikeluarkanlah anakku dari perutku. Karena tidak mendengar suara tangisan, aku bertanya pada dokter : " kok ga nangis dok?" kata dokter, "ntar kalo dibersihin pasti nangis." Lalu, kata dokter :
" Bu, ibu suka senyum yah, kok anak ibu lahir2 senyum2." Aku tidak bisa menjawab apa-apa karena sangat bahagia anakku lahir. Beberapa menit kemudian, setelah anakku dibersihkan bidan menunjukkanya padaku dan aku melihatnya untuk yang pertama kali. Betapa air mataku tak kuasa kubendung, subhanalloh ini adalah karuniaNya yang sangat besar. Ini adalah keajaiban, aku punya anak dan aku adalah seorang ibu. Aku cium anakku dan bidan lalu membawanya ke ruang bayi.

Setelah operasi, aku dirawat sampai 3 hari di RS, seperti pasien-pasien lainya. Aku masih bingung dan seperti belum percaya dengan kenyataan membahagiakan ini, aku malah masih fokus dengan rasa sakit setelah operasi itu. Padahal, anakku disampingku dengan tenang.

Anakku memang tidak rewel, dia bayi yang menyenangkan. Bayiku menangis hanya ketika lapar/haus dan selebihnya kadang pipis atau pup juga tidak nangis. Bayiku baby happy, seperti harapanku. Lahir saja langsung senyum kamu de, namanya juga ddku smile...Hamzah smile


Selasa, 25 Maret 2014

01042014

Periksa terakhir dd.. 
Kata dokter, aku harus operasi karena dd kepalanya naik lagi ga masuk panggul, juga jaga2 buat indikasi kista yang pernah di diagnosa dokter. Minggu lalu, dokter itu sendiri yang bilang kalo dd bisa lahir normal, tapi yasudahlah demi keamanan mungkin operasi adalah jalan yang terbaik. Dokter juga bilang kalau benar-benar kistanya masih ada, tidak memungkinkan untuk bisa lahir normal.

Gimana perasaanya?

Wuhh yang namanya operasi pasti punya resiko, dan aku takut juga. Awalnya, masih santai karena banyak juga keluarga yang sudah pernah dioperasi caesar dan mereka bilang ga apa2, fine2 aja. Setelah mondar-mandir rumah sakit, mengurus segala keperluan bersama ibu mertua, rasanya semakin deg-degan karena atmosfer rumah sakit yang mulai kurang mengenakan, tapi beruntung karena aku berada di rumah sakit yang ramai dan banyak sekali pasienya yang tetap terlihat tidak sedih sehingga membuatku lebih bersyukur dan merasa punya banyak teman. Aku lebih beruntung karena aku berada di sana karena akan menantikan dd, bukan karena sakit dan harus rutin datang ke sana untuk pengobatan dan minum obat setiap harinya. Padahal, rumah sakit itu antrinya bukan main, dan mereka semua sabar demi fasilitas kesehatan yang gratis. Kalau aku, jujur aku memang suka bertemu banyak orang di tempat umum, jadi menunggu berlama-lama dengan keramaian seperti itu bagiku tidak masalah, lagipula dapat fasilitas kesehatan gratis pula. Aku jadi bisa belajar kehidupan banyak orang di sana setelah selama ini aku hanya mempelajarinya di stasiun dan kereta. Hanya saja, aku sedikit tidak enak saat melihat orang sakit yang berwajah sedih dan sendu yang sedang dirawat..mentalku kadang lemah melihatnya.

Di rumah sakit itu, aku juga bertemu teman-teman ibu hamil lainya yang akan menghadapi operasi juga, aku jadi sedikit lebih lega lagi ada banyak teman. Proses administrasi yang sangat ribet, panjang, dan antri, tidak terasa berat karena ada Ibu mertuaku yang sangat teliti mengurus berkas-berkasku dan punya perencanaan yang matang. 

Semakin dekat, semakin menegangkan gara-gara aku malah semakin mencari-cari informasi tentang operasi itu dan semua informasi itu malah semakin membuatku takut. Apalagi, aku malah membuka youtube dan melihat proses operasinya, untung suamiku langsung melarang dan menasehatiku untuk tetap rileks dan tenang. 

Semakin dekat juga, aku semakin banyak pikiran-pikiran negatif tentang anakku. Setiap melihat sesuatu yang tidak mengenakkan, aku langsung takut dan pikiran negatif itu muncul lagi. Namun, aku tetap berusaha untuk berpikir positif lagi, dan tetap mencoba rileks walaupun tidak mudah. 

Akhirnya, aku pasrahkan semua hanya kepadaNya, apapun yang terjadi nanti semua harus kuterima dan semoga aku bisa ikhlas. Aku harus yakin Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kami semua. Anakku pasti sehat, normal, sempurna, dan bahagia, insyaAlloh.

Tanggal 01 bln 04 th 2014, insya Alloh operasiku dilaksanakan.
Jika ini tulisan terakhirku di sini, maka semoga kalian bersedia memaafkan semua kesalahanku dan semoga setidaknya blog ini bermanfaat walaupun hanya untuk sekedar dikenang.

Selasa, 18 Maret 2014

Kereta Cinta

08 November 2013

Hari semakin gelap, kutengok lagi jadwal keberangkatan keretaku ke Jakarta hari ini : pukul 18.00. Sekarang sudah pukul 17.30 sementara Iim belum juga datang bersama motor yang akan mengantarkanku ke stasiun. Dia sempat tidak setuju aku pergi karena baru 15 oktober lalu aku pergi ke Jakarta dan kuliah tidak libur,juga keadaan hamilku yang membuatnya kawatir, tapi aku tidak mau elewatkan momen ini maka apapun kuperjuangkan, dan kukatakan padanya 'cinta itu butuh pengorbanan'.
Ragu-ragu, masih bisa sholat dulu ga yah....tapi belum terdengar adzan maghrib juga. Akhirnya Iim datang membawa kepanikan yang hebat. Haha terang saja, kereta ini penting sekali. Harganya aja mahal 170 ribu, apalagi waktunya sangat genting, kalau aku gagal berangkat aku akan kehilangan momen penting.
Aku langsung melaju ke stasiun Lempuyangan, yap nyampe pukul 17. 50. Aku buru-buru, dan begitu sampai di pengecekan tiket ternyata keretaku berhenti di stasiun Tugu. Wah, gawat. Beruntung aku masih bisa tenang dan jalanpun muncul di depan mata. Tukang ojek menawarkan diri dan aku langsung saja mau tanpa fikir panjang lagi. 7 menit waktu untuk sampai ke Tugu. Alhamdulillah....
Aku langsung berlari lagi, turun tangga, naik lagi....terjatuh....dan salah kereta. Keretaku di seberang, kehilangan 1 menit saja, aku kehilangan momen penting itu. Alhamdulillah petugas masih bisa memberi peringatan kepada masinis untuk tidak jalan dulu, dan  keretamasih bisa terkejar...Huuh hah huh hah...
Aku baru ingat, aku membawa bayi dalam perutku. Bagaimana keadaanya ya?

Setelah aku menemukan tempat duduku, aku begitu lega karena tidak terlalu sempit, hanya ada seorang pemuda duduk dihadapanku. Aku lalu sholat maghrib dan tiduran sambil menunggu supaya cepat sampai. 
Waktu itu aku hamil baru 4 bulan, keadaan tubuhku belum stabil, untuk duduk dalam waktu yang lama memerlukan sedikit usaha keras daripada biasanya plus kondisi perut yang masih labil juga yang kadang lapar tiba-tiba. Beruntung malam itu cepat berlalu dan aku bisa tidur di kereta. Pemuda yang di depanku juga baik karena ia meninggalkan kursinya sehingga aku bisa selonjoran di kursinya. Namun, bapak2 gendut disebelahku sedikit membuatku tidak nyaman karena tempatku jadi sempit. Malam berlalu, pemuda di depanku tidur di lantai kereta, ia seorang backpacker, tau kan aku selalu tertarik dengan kegiatan backpacking? sejak tadi kami memang belum memulai ngobrol, hingga akhirnya pertanyaanku mengawali pembicaraan kami. Kami saling bertukar cerita tentang kehidupan kami. Rupanya dia tertarik dengan kehidupanku dan aku tentu saja langsung mengulik2 pengalamanya tentang bagpacking. Kami baru mulai mengobrol setelah dini hari, waktu itu sampai Bekasi, jadi hanya sebentar ceritanya yang aku dapatkan dan sampailah kami di Stasiun Jatinegara.

Aku hendak menunaikan sholat isya, tapi mushola stasiun ditutup hingga aku menunggu bersama beberapa orang lainya. Kami duduk lesehan, mirip orang-orang terlantar..hehe. Setelah mushola dibuka dan kami sholat isya, aku lalu menunggu subuh dan akhirnya aku melanjutkan perjalan ke tempat yang kutuju. Aku sengaja tidak memberitahu orang yang akan kutemui karena ini momen penting. Aku lalu naik ojek yang sebenarnya aku agak kawatir karena belum pernah, tapi aku yakin pasti tidak akan terjadi apa2 dan akupun naik ojek. Hmmmmm dini hari kota Jakarta terasa lenggang dan lumayan sunyi, mungkin 15 menit  lagi suasana seperti kala itu sudah berubah drastis.

Subhanalloh, aku sampai dengan selamat dan tepat waktu. Aku datang dan waktu itu ibu mertuaku sedang di teras rumah, wauww sangat kebetulan. Aku dibukakan pintu dan masuk, aku langsung menuju kamar suamiku untuk momen ini. Ini adalah ulang tahunya...yeaaaay surpriseee aku dataang....

Aku membangunkanya dan dia menikmati kedatanganku meskipun tanpa kado ditanganku...
Hanya kemudian aku menyelipkan tulisan dibawah ini di laptopnya yang aku harap saat ia membukanya di kantor, ia bahagia :

Happy Birthday...Happy Birthday.....
Hari ulang tahunmu tiba dan aku benar-benar tidak tahu apakah kado istimewa yang tepat untuk kamu. Aku tidak bisa membuat apa-apa dengan tangan tak berbakat ini. Aku juga tak bisa membelikanmu apa-apa. Aku sudah bertanya kepada udara : “udara, kado apa yang bisa kuberikan untuk suamiku?” Ia menjawab : ”Berikan aku wewangianmu untuk kukirimkan kesana”. Ah, jawaban itu tidak masuk akal. Bagaimana bisa aku memakai wangi-wangian lalu wangiku dibawa udara ke tempatmu? Lalu aku bertanya pada langit-langit kamar : “Tahukah kau, kado apa yang bisa kuberikan pada suamiku?” Ia berfikir. Satu hari, dua hari, tiga hari, masih berfikir dan belum menjawab pertanyaanku. Dinding yang mendengar tanyaku pada langit-langit kamar tiba-tiba memberi saran : “Sebaiknya kau hancurkan saja aku, supaya dia bisa melihatmu menyanyikan lagu ulang tahun dari sini”. Kemudian langit-langit kamar menimpali : “Tidak, tidak mungkin itu mustahil. Lebih baik kau turunkan aku dan kau akan bisa melihat bintang yang sama dengannya, lalu berikan pesanmu pada bintang itu katakan “selamat ulang tahun”, cahayanya akan sampai padanya bersamaan dengan pesanmu.
 Ah aku tidak mengerti dengan ide-ide tidak masuk akal dari mereka semua. Harus bertanya pada siapa lagi aku? Aku malu bertanya kepada Tuhan tentang ini, karena Ia lebih berwenang menghadiahimu nikmat yang tak terhitung. Kalau sudah begini, matilah aku yang tak punya apa-apa ini.
Tiba-tiba, sesuatu bergerak-gerak di dalam perut dan menyeloteh : “Aba ulang tahun ya? Aku mau ngucapin selamat ulang tahun buat Aba, juga mau ngucapin terimakasih karena selalu sayang sama aku, selalu semangat kerja buat aku, dan memberikan yang terbaik untuk aku. Ayo Ummah kita kesanaaaa aaaaa”.
Wah, dede kecilku menangis...tapi, bukankah ini jawabanya? Yap, cerdas....aku tidak perlu mengirim wewangian lewat udara ataupun menghancurkan dinding-dinding, dan menurunkan langit-langit kamar untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Aku hanya perlu mendoakanmu dan menuruti dede kecil ini. Karena Tuhan yang bisa memberikan kebahagiaan untukmu, mungkin salah satunya dengan perantara calon bayi ini. Kami mencintaimu sayang, selamat ulang tahun..semoga Allah memberkahi sisa umurmu, semoga tercapai apa yang kamu cita-citakan dan semoga tetap sayang selalu sama kami. Aamiin....

Ketika hati bicara cinta
Hanya cinta sejati maksudnya
Yang menimbun rindu kala tak ada
Dan menyimpan doa jika berbunga

Stasiun dan bandara hanya sekedar penguat
Hujanpun  jadi pengingat
Bahwa benar kaulah cintaku
Cinta bukan cinta maya

Dan kini tak lagi kudapatkan kata cinta
Untuk sekadar mengatakan aku cinta kamu
Karena cintaku tak berkata
Ia hanya bersemayam dalam dada


By : Your Wife & Child


Hanya itu yang bisa kuberikan, bahagiamu adalah segalanya bagiku sayang.....

Senin, 17 Maret 2014

Yeaah It's Maret

Ada apa dengan bulan Maret yah pemirsa....???
Ternyata bulan ini adalah bulan ke 9 usia kandunganku, tepatnya akhir bulan ini. Wah deg-degan ga sih menanti si buah hati lahir???
Enggakk
Bagi siapa yang ingin tahu perasaanku dalam menanti little baby, membaca blog ini adalah salah satu alternatif penyelesaianya. Mari kita simakk..

Bulan-bulan ini, pemeriksaan dd makin rutin yaitu seminggu sekali.Setiap periksa, Ibu mertuaku selalu yang paling intens menemani dan memperhatikan kesehatan dd di dalam. Segala upaya diusahakan supaya aku bisa lahiran dengan lancar. Beliau mengurus2 berkas2 dari KTP sampai BPJS supaya aku bisa dapat fasilitas kesehatan dari pemerintah Jakarta untuk keperluan lahiran dan lain-lain, sampai menyiapkan telor ayam kampung supaya proses persalinanku lancar. Terimakasih ibu....

Aku sendiri semakin H2C menanti dd lahir, apalagi melihat di sekelilingku banyak yang akhirnya sudah terjawab rasa penasaranya dengan kelahiran sang bayi mereka, mulai dari Ayu Ting-Ting, teman sekolah, teman di kampung, teman di pondok, dan teman suami.Aku sendiri sudah sering bermimpi tentang bayi, mungkin terbawa rasa penasaran ini kali yah...
Namun, dalam menanti kedatanganya, aku selalu menikmati hari-hariku bersamanya. Aku berusaha untuk selalu tenang dan bahagia, dan alhamdulillah lingkunganku selalu mendukung untuk itu. Aku punya suami yang sayang dan ibu mertua yang perhatian, juga orang-orang terdekat yang turut andil memberi perhatian padaku dan bayi ini, itu adalah anugerah yang tak ternilai. 

Banyak orang yang memberikan tips-tips dan pengalamanya tentang melahirkan.Mereka sangat antusias dan dari situlah aku mulai memahami betapa indahnya menjadi seorang ibu. Dari semua yang bercerita tentang pengalamanya, tidak ada satupun dari mereka yang terlihat menyesal telah melahirkan buah hatinya. Sesakit apapun rasanya orang melahirkan, mereka terlihat bahagia dalam menceritakanya. Dari situ aku menjadi semakin berhasrat untuk segera menjadi seorang ibu. Aku tidak takut menghadapi proses persalinan yang masih misterius ini. Andaipun terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, aku serahkan semuanya kepada Yang Maha Berkehendak. Melahirkan adalah kodrat seorang wanita, oleh karena itu aku ingin melahirkan anakku secara normal. Ada harapan yang begitu besar dalam proses persalinan, bayi yang imut akan menghapuskan seluruh rasa sakit yang mungkin terjadi. Dan, melahirkan adalah sebuah perjuangan antara hidup dan mati. Dan kemungkinan yang muncul adalah bertemu denganNya atau sang bayi..bukankah itu suatu yang sangat indah???? Subhanalloh.....

Dengan masih terpenuhi rasa penasaran, aku menulis ini dan dengan mengharap doa kalian semoga persalinanku lancar dan lahir menjadi anak yang sehat, sempurna, sholeh, cerdas, berbakti, dan bahagia.. Aamiin

Nikmatilah bahagianya seorang ibu







salam bahagia
@bbusmile

Senin, 03 Maret 2014

Mimpi

Saat kita tertidur, biasanya kita akan mengalami mimpi. Saat kita mengalamami mimpi berarti gelombang otak kita berkisar pada frekuensi 4-8 Hz atau disebut gelombang Theta. Pada kondisi ini, otak cukup dalam keadaan rileks. Namun, bukan keadaan otak yang ingin saya bahas dalam hal ini. Saya lebih ingin bercerita tentang pengalaman saya berkaitan dengan mimpi. 
Saya adalah seorang pemimpi. Ya, seperti hampir setiap tidur saya bermimpi. Di dalam mimpi saya, banyak sekali cerita yang terbentuk. Sampai saya kadang terheran-heran dengan mimpi saya, karena terkadang saya bermimpi sesuatu yang tidak terpikirkan sama sekali dalam benak saya. Mimpi yang saya alami bermacam-macam, kadang bagus kadang jelek. Akan tetapi, saya menikmati mimpi-mimpi itu, rasanya saya sedang masuk ke dalam suatu cerita. Beruntungnya saya bukan orang yang dihantui oleh ketakutan2, mungkin kalau iya, semua mimpi-mimpi itu bisa membuat hidup saya tidak tenang. Intinya, mimpi itu ya sekedar mimpi, sebagai bunga tidur saja. Atau kalau mimpi dalam tidur punya pengaruh dalam dunia nyata, ambillah pengaruh positifnya. Misalnya jadikan inspirasi atau peringatan agar hidup lebih baik. Seperti kata2 dalam lagu : Mimpi adalah kunci, hidup berawal dari mimpi, dll. Sekian terimakasih

Rabu, 26 Februari 2014

-ddkusmile ^_^

Ini udah minggu ke 33 bayi kecil ada di rahimku.. Dia udah makin lucu loh. Nendang-nendang, main-main setiap harinya. Bahkan, di malam yang larut dia masih sering bergerak-gerak, mungkin lapar tuh. Sekarang dia makin jarang bobonya, cuma sebentar doang. Alhamdulillah sekarang udah bareng sama Abanya, jadi ga cuma main sama aku.Kemarin dd baru beli baju bayi sama popok,hehe imut-imut banget, makin ga sabar nunggu dia lahir. Abanya sayang banget sama dia, dia kebangganya banget. Memang sejak dulu Abanya dd pengin anak laki-laki, bahkan sebelum menikah dan kenal sama aku. Dulu Abanya dd, pacarnya orang-orang keturunan arab yang cantik-cantik. Abanya dd sudah bercita-cita punya anak laki-laki yang dinamakan Hamzah. Waktu aku tahu kalau Hamzah itu nama yang direncanakan sama pacar-pacarnya dulu, aku cemburu, tapi sebenarnya aku suka nama Hamzah karena itu nama pahlawan muslim yang gagah dan pemberani. Akhirnya aku setuju kalau mau dinamai Hamzah. 

Banyak sekali keajaiban yang aku alami selama dd ada di perutku. Trimester awal dia membuatku merasakan gangguan tubuh akibat perubahan hormon. Aku pusing-pusing dan muntah-muntah, bahkan sampai tidak enak makan. Dibalik itu aku sedang beradaptasi dengan duniaku yang baru dan aku mendapat pelajaran bahwa menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Pelajaran ke dua adalah bahwa sosialisasi sangat penting untuk menjalani hidup di masyarakat. Ini semacam seleksi alam, siapa yang tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan akan gugur dan aku termasuk yang gugur karena belum bisa beradaptasi dengan masyarakat sebagai seorang ibu-ibu pada umumnya. Aku masih terbawa kebiasaan lama sebagai anak dan pelajar yang masih ketergantungan dengan orang-orang di sekitar. Sedangkan pada saat itu aku dilepas sendiri di masyarakat yang bukan lingkunganku dan aku sendiri, karena suamiku di Jakarta. Beruntung aku masih punya teman-teman yang kadang berkunjung. 

Trimester kedua, dd sudah menonjol di perut. Aku sudah bisa mengajaknya bicara dan mendengarkanya musik, tapi aku masih merasa sangat malas melakukan apa-apa. Aku kuliah dan mengaji hanya datang untuk hadir, tidak serius sama sekali. Aku terus mencoba bersabar bertahan di masyarakat itu. Hal yang terus menguatkanku yang pertama adalah kuasa Allah. Yang kedua, cita-cita aku dan Abanya dd. Abanya dd ingin aku selesaikan kuliahku, aku juga. Hanya dengan bertahan dengan keadaan ini sampai semester ini habis baru aku bisa memungkinkan menyelesaikan kuliah. Saat-saat yang beratpun harus kulewati dengan tetap berusaha merasa tetap gembira. Aku tidak mau banyak pikiran, karena kasian dd kalau aku stress akan mempengaruhi psikologisnya juga. Dd pun akhirnya sudah bisa menghiburku, dia sudah bisa menendang dan semakin aktif gerakanya. Pada trimester yang ke dua ini, aku mendapatkan pelajaran bahwa setelah menikah, kita akan punya saling ketergantungan yang sangat tinggi dengan pasangan. Dan satu lagi, karena pada saat itu aku sering bolak-balik dengan kereta menurutku hidup ini adalah suatu perjalanan dan tidak selamanya kita berada di dunia ini.

Akhirnya saat yang ditunggu datang juga. Datalanglah trimester ke tiga dan selesailah semester 5ku sehingga aku bisa meninggalkan tempat pengasinganku. Aku tinggal di kampungku selama 20 hari lalu dilanjutkan ke Jakarta. Di kampung, aku banyak merenung tentang hidup ini. Aku melihat kedua orang tuaku yang bekerja setiap hari untuk hidup sekeluarga dan sekarang aku sudah menjadi orang tua tetapi sedikitpun belum pernah memberikan sesuatu kepada mereka. Aku juga mengamati kebiasaan di desaku yang sudah aku lupakan, ternyata masih sama seperti dulu. Mereka bekerja seperti biasa : membuat genteng seperti Mama dan Bapakku. Kadang aku berfikir apa mereka tidak bosan, apa mereka tidak ingin hidup yang lebih baik? Tapi aku sendiri merasakan kenyamanan jika berada di kampung halamanku sendiri walaupun dengan kehidupan yang begitu-begitu saja. Itulah yang aku bilang zona nyaman. Mungkin akan susah untuk maju kalau kita sudah nyaman dengan suatu keadaan.
Kemudian, setelah tiba saatnya aku datang ke Jakarta, aku harus menjalani hidup yang sepi lagi di sini. Aku tinggal bertiga dengan suamiku dan ibu mertuaku. Sebenarnya aku sangat ingin menjadi ibu rumah tangga yang sempurna dan mandiri seperti orang lain. Aku ingin mengurus suami secara eksklusif : memasak untuknya, mencuci dan menyetrika bajunya, dan merawatnya sepenuh hati untuk menjadi istri yang baik. Namun, karena kita masih tinggal di rumah orang tua suamiku, aku tidak begitu leluasa melakukan itu semua. Aku masih terpaku pada peraturan rumah ini dan beberapa pekerjaan rumah dikerjakan oleh ibu mertuaku. Sebenarnya tidak enak juga, aku hanya nyapu dan ngepel aja tapi kalau diambil positifnya banyak enaknya juga jadi tidak terlalu repot mengurus rumah, apalagi aku orangnya malesan.
Ibu mertuaku orang yang rajin dan sangat teliti, beliau juga sangat perhatian dengan anak-anaknya. Karena tinggal suamiku yang serumah dengan ibu, beliau memfokuskan diri mengurusnya, padahal aku kan seorang istri yang pasti juga ingin mengurus suami. Jadi, antara aku dan ibu mertua seperti terjadi perang dingin untuk berlomba seperhatian mungkin dengan satu orang yang sama..haha lucu ya. Kadang, aku juga menangkap pertentangan batin suamiku yang bingung antara memilih istrinya atau ibunya.
Untuk masalah berpendapat dalam menentukan suatu hal, sebagai seorang istri tentu aku ingin punya andil dalam keputusan yang akan dimbil, tetapi sebagai seorang anak, suamiku masih sangat bergantung pada ibunya. Awalnya sih aku tidak keberatan dan santai saja menerimanya, tetapi suatu saat ada seseorang yang berpendapat bahwa seorang suami harus bisa menentukan keputusanya sendiri untuk hasil yang terbaik karena ia sudah menjadi pemimpin dari keluarganya. Aku jadi berpikir dan merasa berontak, ingin aku katakan itu pada suamiku supaya ia tidak selalu mengikuti kemauan ibunya saja. Namun, aku merasa tidak punya hak untuk itu dan akhirnya nasehat Mamaku mulai merubah fikiranku lagi. Menurut Mama, memang seorang istri itu pertama harus patuh pada suami baru orang tuanya, tetapi seorang laki-laki tetap yang pertama adalah patuh terhadap orang tuanya terutama ibu, jadi jangan sampai menjadi istri yang membawa suaminya untuk tidak patuh pada ibunya. Akhirnya sekarang aku mulai menerima lagi posisiku.
Suatu hal yang bisa aku ambil pelajaranya adalah bahwa untuk membangun rumah tangga kuncinya adalah bersyukur dan menerima karena banyak contoh kegagalan rumah tangga yang disebabkan karena kufur.

Dan perjalanan rumah tangga kami masih panjang di depan sana, tentu tidak semulus yang dibayangkan karena pasti akan banyak ujian yang Allah berikan, semuanya tidak lain adalah untuk membentuk diri yang semakin kuat, dewasa dan dekat denganNya. Hadapi dengan selalu berusaha untuk tersenyum karena aku harus tetap menjadi bbusmile dan aku akan punya anak yang bahagia dan selalu berbagi senyuman 'ddkusmile^^' insyaAllah.

Jumat, 21 Februari 2014

lagu susah move on

contoh cuplikan lirik lagu

Ku sadari semua jalanku tak berarah kepadamu
Mungkin salah diri ini memikirkanmu
Aku kini telah berdua

Dan tak seindah cinta yang lalu
Yang jalan dan jalin tanpa restu
Ku akhiri namun tak berakhir 
Ku hindari hati tak ingin berpisah

Ku sadari semua jalanku tak berarah kepadamu
Mungkin salah diri ini memikirkanmu
Aku kini telah berdua

y of lirik-lagu-dunia.blogspot.com 
Bila kau dengan yang lain
Sesungguhnya ku tak rela



Marcell - Kini

ini :



Mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku
Dan saat ini engkau selalu ingin bertemu
Dan mengulang jalin cinta
Reff:
Mau dikatakan apa lagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau disana aku disini
Meski hatiku memilihmu
Andai ku bisa ingin aku memelukmu lagi
Di hati ini hanya engkau mantan terindah
Yang selalu kurindukan

Engkau disana aku disini
Meski hatiku memilihmu
Yang tlah kau buat sungguh lah indah
Buat diriku susah lupa


Read more: Raisa - Mantan Terindah Lyrics | MetroLyrics 


dan banyak lagi lagu semacam itu misalnya Anugerah teridah so7, Pemuja rahasia so7, Yang terlewatkan s07 dll


Maksud dan tujuanku dalam post kali ini, cuma pengin berpendapat aja sih...ga penting emang, tp ga apa2 lah

Menurutku lagu itu salah satu karya seni. Kayaknya dulu aku pernah nulis kalau seni itu menurut Aristoteles adalah wakil. Jadi, kurang lebih lagu itu salah satu ekspresi atau wakil dari isi hati penciptanya. Lagu-lagu di atas kalau dilihat dari liriknya memiliki esensi perasaan sedih dan kehilangan. Biasanya suatu karya yang populer itu yang bisa mewakili perasaan banyak orang, dan lagu-lagu di atas termasuk lagu populer di Indonesia. Bisa dismpulkan bahwa orang-orang Indonesia banyak yang merasakan hal yang sama seperti yang diungkapkan lagu itu ( walau kesimpulanya ga pake riset ya ), termasuk aku sendiri juga pernah merasakan hal yang sama. Apalagi kalau lagu itu didengerinya pas lagi galau2 gitu..wuhh tambah bikin pengin pegang pisau aja bawaanya...sst mau masak maksudnya.


Jadi intinya sih aku cuma pengin ngasih saran buat yang lagi berusaha dengan keras untuk move on mendingan jangan dengerin lagu-lagu berbau seperti itu kecuali buat yang hanya ingin membiarkan waktu yang menjawab kapan datangnya kebahagiaan itu. 

# sok2an ngasih tips move on yah,padahal penulisnya aja orang yang susah move on..hehe piis




Rabu, 19 Februari 2014

My New Family

Inilah keluarga baru saya....tereng tereng......
Ibu mertua, kakak ipar, eyang dan akuu

Kalo ini, teman2 baru saya
ERU itu nama grup persahabatan suami, terdiri dari : Adit, Suamiku, dan Irul yang masing-masing berpasangan : Tannia, aku, dan Asri




Kami sudah seperti keluarga, padahal kami terdiri dari berbagai latar belakang yang sangat berbeda.
Adit-Tannia, adalah pasangan yang saat ini belum menikah. Mereka asli Jakarta dengan latar belakang kehidupan Jakarta juga. Aku dan Suamiku, sama-sama keturunan Jawa. Suamiku lahir di Jakarta dan hidup dengan latar belakang kehidupan Jakarta tetapi masih menghargai adat ketimuran dan sempat mengikuti kehidupan orang-orang keturunan Arab karena pergaulanya. Irul-Asri, pasutri yang berasal dari Medan. Kalau dilihat, mereka benar-benar sedang belajar berumah tangga dengan baik.

Adit, Suamiku, dan Irul sudah lama saling mengenal, dan tidak diragukan lagi keakraban mereka. Namun, Tannia, Aku, dan Asri baru saling mengenal dan kami masih banyak perlu penyesuaian. Ketika Tannia yang beragama nonmuslim dengan aku yang pernah mampir di pesantren dan Asri yang muslim juga saling mengobrol, masih ada banyak hal yang perlu disinkronkan. Pun dengan Tannia yang modern, sementara aku dan Asri yang tidak begitu punya banyak kesempatan untuk memodernkan diri saling berbicara suatu topik, pasti masih ada banyak ketidaksinambungan. Namun, kami tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. 

Aku datang untukmu

Aku banyak mempelajarimu dan masa lalumu
Entah mengapa setelah itu aku menjadi galau
Merasa tak dapat menjadi bahagiamu

Kau yang dulu, punya banyak warna dan kebahagiaan dalam hidupmu. Cintamu pada wanita-wanita cantik dan indah mewarnai masa mudamu. Kenangan-kenanganmu begitu banyak dan indah. Kaupun sampai punya mantan terindah.
Aku tahu aku salah berpikir begini. Seharusnya aku tahu kau telah berubah. Seharusnya aku tahu kau telah menjadikanku wanita terbaik dalam hidupmu.
Maafkan aku, aku hanya takut kau berpaling. Dan ketakutan ini sangatlah salah besar, maka aku hanya ingin menghapuskan ketakutan ini dengan menulis.

Aku harus percaya bahwa kau adalah laki-laki terbaik dalam hidupku. Aku juga harus percaya bahwa kau yakin akulah wanita terbaik dalam hidupmu setelah ibumu.

Dan aku yakin, aku datang untukmu karena Allah.

Kamis, 06 Februari 2014

My New Life



Memang sudah lama cerita ini terjadi, tanggal 7 Juli 2013 lalu tepatnya. Namun, baru awal Februari 2014 ini aku mulai benar-benar menjalani hidup baru bersama seperti orang-orang kebanyakan. Pertama, aku ingin ucapkan terimakasih telah menungguku di Jakartamu, suamiku. 6 bulan kita jalani dengan berbagai lika-liku : pulang pergi Jakarta-Jogja-Kebumen plus long distance marriage yang terasa tidak begitu mengenakan, akhirnya kita disatukan lagi untuk mengarungi samudera rumah tangga bersama dalam satu tempat. Alhamdulillah.

Kini, aku mulai mencoba menata dan beradaptasi untuk menjalani hidup selanjutnya di sini bersamamu dan ibumu.

Our Baby


Bayi kita sudah berumur 7 bulan dalam kandungan. Sudah banyak cerita yang ia alami selama di dalam perutku. Terimakasih telah turut menyayanginya sepenuh hati ya. 
Di post lain akan kuceritakan khusus tentang pengalaman dan hari-hariku bersamanya :)