Kamis, 06 Juni 2013

Sesuai Atau Mati

Masuk ke dalam suatu lingkungan berarti harus siap mengikuti komponen-komponen yang terdapat di dalamnya. Ada peribahasa yang bilang "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung". Sebuah peribahasa yang sudah melekat dalam budaya kita, tentu bukanlah sembarang kata tanpa makna. Peribahasa tersebut bisa diartikan bahwa dimana kita berada, kita harus selalu menjunjung tinggi peraturan yang ada di tempat itu atau bisa dibilang "menyesuaikan diri". Hukum seleksi alam tentu masih berlaku sampai saat ini, mungkin malah hingga berakhir dunia ini. Siapa yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganya akan tereksekusi dengan sendirinya dan itu berarti ia tidak lolos oleh seleksi alam.Binatang saja memiliki fisik yang selalu menyesuaikan dengan kondisi lingkunganya. Beruang kutub memiliki bulu yang tebal untuk melindungi tubuhnya dari dinginya udara di sana, onta di padang pasir memiliki punuk untuk menyimpan cadangan air.

Menyesuaikan diri di sini mungkin juga sejalan dengan makna berubah. Berubah mengikuti perubahan yang ada. Dan bagaimanapun, kita harus siap dengan perubahan itu, Dinosaurus punah karena tak siap menghadapi perubahan alam. Jerapah berleher panjang karena diduga efek perubahan lingkungan dimana saat itu pohon-pohon sangat tinggi hingga jerapah meninggikan lehernya untuk mencapai makananya.

Kembali lagi kepada konteks kita. Kita juga selaku manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Menjadi berbeda sama saja menjadi beruang kutub yang pergi ke padang pasir dan tetap berbulu tebal. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri jika ingin diterima oleh masyarakat itu. Sesuai atau mati?

Mungkin, kalian melihat adanya pernyataan yang kontradiktif pada tulisan ini dan tulisan sebelumnya ya? Ya, ini hanya bentuk experimen saya dalam belajar menulis. Mungkin kalau kalian mampu menangkap maksud saya, kalian akan menarik kesimpulan yang tidak kontradiktif dengan tulisan sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar