Kamis, 02 Mei 2013

Hardiknas vs Harlah

Ulang tahun ya? Seharusnya pengucapan selamat ulang tahun itu kurang tepat si, karena kan jelas-jelas hari ulang tahun itu mengingatkan bahwa sisa umur semakin berkurang, tapi yang terjadi selama ini kita selalu mengucapkan selamat ulang tahun ya? Yasudah, sesuai fungsi dari ulang tahun, aku juga ingin mengingatkanmu bahwa sisa umur kita sudah semakin berkurang. 16 tahun hidupmu telah berlalu. Selama itu pula banyak yang telah kau lakukan. Dan tak terasa kau sudah menginjak masa remaja, dimana masa itu adalah masa yang penuh warna. Mungkin kau juga sudah merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis. Itu wajar, tapi aku berharap  rasa itu kau bukanya membawamu kepada sesuatu yang tidak disukai Allah, tapi semoga kau menjaganya agar tetap sesuai fitrahnya. Aku yakin kau bisa melakukanya karena aku tahu kau juga punya benteng itu, benteng yang bernama "rasa malu". Maka, pergunakanlah masa-masa ini untukmu belajar lebih banyak, jangan seperti kakakmu ini yang sering menyia-nyiakan waktu.

Jangan lupa juga untuk senantiasa mendekati Allah, sholat subuh jangan siang-siang, sempatkan juga untuk qiyamul lail : jangan takut bangun jam 3 atau jam 4, karena kau akan ditemani suara eyangmu yang sedang mengaji, diam-diam aku di sini juga merindukan suara itu, lama sekali aku tidak mendengarnya.

Sebenarnya, kakakmu ini menyayangkan keputusanmu keluar dari pesantren, karena bagaimanapun dulu aku menyesal sekali karena baru masuk ketika usia sudah banyak. Malu belajar membaca "bismillah" (dengan harus dieja sampai betul lafalnya) bersama teman-teman sepantaranmu. Tapi lebih malu lagi seandainya sampai saat ini belum juga belajar, makanya pikir-pikir lagi.....

Oiya, maafkan aku karena selama kita hidup bersama, aku sering memusuhimu, sering bertengkar, dan sering menjahatimu "habis, mama pilih kasih sama kamu!". Tapi, sekarang kan sudah beda (walaupun masih gengsi).
Sekarang, kayaknya mama jahatnya sama kamu ya? Ssst, nikmatii saja : suatu saat kau akan merindukan omelanya. Jangan suka membangkang seperti kakamu dulu.

Yasudahlah, aku saja tidak banyak yang perlu dicontoh rasanya memberi nasehat itu seperti munafik. Tapi, tidaklah usah melihat siapa yang berkata, lihat saja perkataanya. Semoga dapat diambil manfaat. Kalau ada yang  baik dari kakakmu ini contohlah dan kembangkan, tapi jangan ambil yang jelek-jelek.




Sanah Khilwa, barakalah fi umrik.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar