Rabu, 08 Mei 2013

Lanjutan Road To Semarang yaa...


Langsung lanjutkan malam kami di Indomart pinggir jalan kota Semarang yaa.. sebelumnya, biar nyambung bisa baca ini dulu : http://bbusmilelalala.blogspot.com/2013/04/road-to-semarang.html
Malam begitu terasa panjang, hingga pagi enggan bertandang. Kami hanya memperhatikan beberapa kendaraan yang lalu lalang sampai pada akhirnya ngantuk tak terhalang. 

Kami juga memperhatikan setiap orang yang lewat, masuk keluar indomart. Kami menerka-nerka tentang kehidupan mereka, senang sekali memperhatikan aktivitas orang. Itulah hobi kami juga. Pada akhirnya segerombolan orang bersepeda dengan muka tertutup topeng putih seperti pantomim datang ke indomart. Kami sedikit takut loh, mereka agak menyeramkan. Bukan takut yang bagaimana, tapi kami takut dijahati,hehe. 
Ternyata mereka membeli aqua, dan akhirnya pergi. Sebelum pergi, ada segerombolan polisi yang sedang berpatroli di jalan. Segerombolan pantomim itu menyapa polisi-polisi itu coba. Tak kira mereka jahat, tapi nyatanya mereka akrab sama polisi2 itu, berarti mereka baik yah..#asumsi ngawur
Kemudian, kami menunggu dan terus menunggu pagi, nyanyi dulu yuk siapa yang tahu lagu ini? :

Apa yang terjadi dengan hatiku
Kumasih disini menunggu pagi
Seakan letih tak menggangguku
Kumasih terjaga menunggu pagi
Na..na..na..na..na..Na..na..na..na..na..
Malam begini, malam tetap bengini
Entah mengapa, pagi enggan kembali

Hehe, aku tidak tahan mengantuk ni...akhirnya aku tidur dengan kepala kubebankan pada meja. Nurul tidak bisa tidur atau karena takut ya? Dan kenapa juga aku bisa tidur di saat-saat seperti ini? Hehe, ya ga tau kenapa, dimana ada kebosanan di situ ada ngantuk. Karena bosan menunggu yasudah tidur saja biar cepet paginya dah.

Sekitar setengah jam atau satu jam kemudian aku bangun, lalu aku membeli roti dan sikat gigi di Indomart. Waktu membayar, penjualnya tanya : "Mba nunggu jemputan apa?" ..Haha, rupanya dia penasaran dengan apa yang kami lakukan sejak tadi di depan tokonya. Kalo boleh jujur, aku mau bilang "kami lagi nunggu pagi mas" hehe, sayangnya kata-kata itu ga keluar dari bibir dan aku hanya bilang "enggak". 
Mungkin tidak hanya dia yang penasaran, semua orang yang melihat kami sejak di Tugu Muda malam-malam sampai orang-orang di Indomart pasti bertanya-tanya dalam hati. Habisnya kami itu penampilanya sangat kontras dengan mereka-mereka(Bisa dibayangkan kan?). Apalagi yang di Indomart, semua nya adalah laki-laki. 

Akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 03.30, kami mencari Masjid untuk menunaikan shalat subuh. Kami berjalan ke arah simpang lima lagi. Wuuuuuushhhhhh, suara angin mengikuti langkah kami. Tiba-tiba...
Sekelebat bayangn hitam muncul....wow?/
Kami lumayan takut (lumayan loh, kami kan pemberani), iya ada orang naik motor, kami takut mereka mencegat kami, jalanan sepi sekali. 
Kami menemukan pom bensin, kami rencana mau sholat di situ. Sayangnya, toilet sangat gelap dan kotor. Aku tidak mauu. Kami berjalan lagi, menuju masjid di simpang lima tadi. 

Akhirnya sampai juga kami, dan waww kami akan mandi teman-teman....yeeee
Seperti kekeringan bertahun-tahun, begitu melihat air, mata kami langsung bersinar. Acara mandi, selesai tepat dengan mulainya waktu subuh. Kami sholat, dan istirahat sejenak.
minum dulu teman
 Kami sekarang sudah segar dan siap melanjutkan perjalanan lagii....
bye bye masjid simpang lima


Kami menuju simpang lima lagi, nyari makan. 
Simpang lima sepi, semua warung makan tutup..soalnya hari Natal. Kami hanya muter-muter tanpa hasil. Kami masih semangat kok, dan kami melanjutkan pergi ke arah Tugu Muda lagi setelah putus asa dengan kaki yang pegal-pegal. Kamipun naik angkot oren. Oiya, kami ditipu pak angkotnya, kami ngasih uang 5000 ga dikasih kembalian (dipikir kami ga tau ya pa, kan tarifnya 2000 per orang...hahaha)

Ternyata di daerah Tugu Muda juga tidak ada penjual apa apa,,hiks hiks. Kami akhirnya berjalan lagi mengikuti arah angin..panjang...panjang sekali jalanan itu dan tidak juga mendatangkan titing terang, kecuali setelah beberapa kilometer. Kami menemukan angkringan...akhirnyaa. Kami makan nasi kucing seadanya, dan energi kami kembali terisi (walau belum penuh, yaiyalah nasi angkring itu bukan porsi kami : haha). Kami berjalan lagi, dan lagi. Kami melewati daerah pemerintahan, waoww. Ada mall, novotel, gedung-gedung pemerintahan peninggalan penjajah, dan banyak-banyak lainya, tapi tutup semua...hahaha. 


Dan yang paling membuat kami shock dan tercengang adalah......tereng...tereng,,,,,kami tiba di  Kota Lama lagi. Tidak kami sangka, dan kami sempat bengong beberapa saat. Sayang, berhubung hape mati, tidak ada dokumentasi nih (kasiannya masa traveler ga punya kamera : biarin :p).

Kami mencari-cari Pasar Johar karena katanya ada di daerah itu. Kami ditawari becak, dan seperti biasa kami menolak (Masih kuat jalan kok). Kami tiba di Pasar Johar lo...Kami hanya melihat-lihat situasi, dan aku membeli sandal jepit bermerk S****w karena sepatuku tidak enak dipakai(haha). 

Setelah malamnya kami mengamati kehidupan malam para orang-orang kece, paginya kami mengakrabi suasana serba kekurangan di daerah pasar. Beberapa tempat menyajikan pemandangan penghuni area Pasar Johar dan Kota Lama yang tidak menyejukkan jika kalian pandang, tapi bagi kami iru tetap menarik : Ya, itu membuat kami bersyukur dengan keadaan kami saat ini yang alhamdulillah cukup. 

Mungkin inilah yang dimaksud dengan perjalanan, dan mungkin  inilah yang di cari para pengembara : perjalanan untuk mencari hikmah kehidupan. Mengamati kehidupan dari segala sisi, dari berbagai sudut pandang. 

Setelah kami puas, kami mencari tempat lain lagi. Kami menuju Stasiun Tawang, masih dengan berjalan kaki. Kami ingin pulang dengan kereta, tapi gagal. Tidak ada kereta menuju Jogja,hiks hiks. Stasiun Tawang arsitekturnya masih berupa peninggalan penjajah, bangunanya unik loh. Di sana, kami duduk-duduk sebentar karena kelelahan (Oh tidak, pantang lelah untuk petualang sejati!). 
Kami melihat ini : 
ini dia foto terakhir yang masih bisa diambil, ibu2 itu lagi makan tau : kasihan



Iya, Ibu2 itu kerepotan makanya, kenapa? tidak tahu aku. Lihat, barang bawaanya banyak sekali.

Kami melanjutkan perjalanan lagi,haaah. Kami menuju pelabuhan Tanjung Mas. Kami disuguhi dengan perairan yang membentang di kota Semarang. Tidak terlalu memanjakan mata sih, tapi cukup membuka mata lagi tentang suasana di daerah sana. Ya, seperti itulah. Kami mencoba memahami kehidupan yang berbeda lagi antara : Terminal, Stasiun, dan Pelabuhan, dan kehidupan di Jalan, Kota, Pasar. 

Kami tinggal berjalan menuju terminal lagi atau apa yang dapat membuat kami sampai Jogja. Kami berjalan-jalan terus, melewati gereja-gereja yang berjajar-jajar di sepanjang jalan, bahkan kami melewati universitas pastur : kami mencoba memahami kehidupan itu juga, ternyata selama ini mata kami belum terbuka dengan suasana seperti itu. Betapa sempitnya kehidupan yang kami jalani selama ini. 
Kami sempat kelelahan lagi, kepanasan, sampai Nurul pusing. Akhirnya kami menemukan angkutan umum, dan kami menuju suatu alamat di tiket bus yang kami tumpaki kemarin. Haha, kami sampai di tempat travel. Kami makan dulu sambil menunggu travel datang, kami makan di warung padang. Wah, kali ini porsinya terlalu banyak, sangat bertolak belakang dengan nasi kucing : begitu pula budget yang dikeluarkan...hehe. 

Kami lalu shalat dhuhur. Kami shalat di Masjid berwarna hijau. Masjid terakhir pada petualangan kami. Sepi...sepi sekali masjidnya. 
Selesai, kami lalu kembali ke tempat travel, dan menunggu hingga datanglah travel itu. Haaa....ternyata kendaraan itu lebih menyiksa daripada bus yang awal tadi..hiks hiks......


Hingga akhinya sampai kami di Jogja dengan alhamdulillah selamat, aku kembali pulang ke tempat asalku dengan 'fetchy'ku yang macho.....dan aku tersadar : "Betapa nikmatnyaa bersepeda di Jogja ya Allah.....Alhamdulillah".

Sampai ketemu di petualangan selanjutnya yaa.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar