Sabtu, 30 Maret 2013

Saturday

Pagi ini,seolah mentari enggan menyapaku. Mungkin, ia marah karena aku membuka mata setelah ia sudah bersiap-siap meluncur. Akan tetapi, aku juga sedang sangat malas menjumpainya. Aku masih ingin beradu dengan malam, aku ingin memandang bayanganmu dalam malam.

Aku harus menjalankan aktivitas sabtu ini dengan benar, tapi sebuah masalah kecil sudah siap menyapaku pagi ini. Air yang menjadi hal penting dalam kelaangsungan hidup kami tiba-tiba bermasalah lagi. Yah, sebenarnya ini hal biasa dan seharusnya aku sudah terlatih menghadapinya, tapi entahlah.

Harus berangkat ke tempat aktivitas pagi ketika yang lain tengah memanjakan jiwanya untuk libur sabtu. Seharusnya aku berbahagia, karena ini juga bagian dari latihan untuk tidak memanjakan diri. It's Ok, meski telat masuk karena hal-hal tadi dan kurang semangatnya jiwa, aku bersyukur telah melewati hari ini dengan tanpa membolos.

Kelaparan ditengah perkuliahan sempat membuatku tidak suka dengan hari ini, tapi aku suka dengan dosen yang baik hati dan lucu untuk mata kuliah Balaghoh ini. Hari ini kami belajar tentang penyerupaan. Jadi dalam berkata-kata akan lebih indah dengan penyerupaan. Atau lebih sopan sebuah kalimat yang tersimpan makna konotatif daripada apa adanya. Penyerupaan sendiri ada beberapa jenis. Contohnya adalah : Wajahmu seperti mentari. Kamu adalah bintang. Dan lain-lain. Rupanya aku baru sadar, bahwa aku juga menggunakan kata-kata ber Balaghoh.

Mencoba sedikit demi sedikit mengerjakan tugas lagi, meski akhirnya terisi dengan kegiatan main internet dan blogging seperti ini.

Tapi, mengapa kalau kelaparan saat kegiatan seperti ini bisa dialihkan ya?

Hujan seketika, sempat memutuskan harapanku pada baju-baju  jemuran yang tidak terselamatkan kemarin. Semoga saja hujan tidak menyambangi Kotagede siang ini.

Pulang? Entahlah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar