Kamis, 11 April 2013

Dear Dwi

when we toghether
Sahabat, maafkan aku. Ketika aku tak menyapamu, bukan maksudku melupakanmu. Aku hanya takut kamu sudah lupa denganku, maka aku diam. Aku diam dalam kerinduan yang mendalam. Aku mengingini kisah kita kembali lagi.

 Ketika kita bersama merajut mimpi dibalik tembok suci itu, ketika kita berdua terjaga dalam kesunyian malam, ketika kita melihat bintang dan bulan dari tempat tidur kita, ketika kita berbagi canda tawa, suka duka, dan semua yang kita lakukan dulu.
 Aku rindu itu, saat kita bersama bertarung melawan kantuk, saat kita terhanyut dalam mimpi dan melalaikan kewajiban, saat kita berjuang menghapal kata demi kata al jurumiyah, ketika kita melangkahkan kaki bersama menuju majelis ilmu, ketika kita sama-sama terpekur dalam doa, ketika kita bersama mencoba sesuatu yang bernama melanggar, ketika kita membagi keluh kesah, menebar semangat, menimba asa, menata hati menghadapi hari esok yang sibuk, dan ketika aku berbangga atas prestasimu yang gemilang. Semua itu tak terlupakan.

Sekarang, tataplah masa depanmu lagi. Jangan hiraukan aku disini, kita memang dipisahkan agar kita bisa berjalan tegak sendiri sendiri. Atau agar kita menemukan banyak orang yang menyayangi kita di tempat yang berbeda.

Kamu, tetaplah berjuang di situ dulu. Kamu yang masih diberi kesempatan menggali barakah tempat suci itu, jangan sia-siakan.

Aku, sebentar lagi jika Allah berkehendak, jika benar ini suratanNya, jika memang ini yang telah tercatat di Lauh Mahfudz, insya Allah akan bertemu dengan Imamku, separuh agamaku. Ya, aku akan masuk ke pintu gerbang rumah tangga yang di sana akan banyak hal baru yang kutemui. Di sana pula, aku akan dapat banyak pelajaran. Mungkin juga di sana adalah tempatku untuk merubah diri agar semakin baik, dan mengajarkanku bagaimana bersikap dewasa.

Sahabatku, aku sangat mengharapkan doamu. Aku meminta restumu, kuatkan kaki-kakiku untuk melangkah ke depan, kawan.

Doakan aku agar nantinya aku mendapatkan ridhoNya, doakan aku agar aku dapat melangkah bersama Imamku ke jannah. Doakan aku supaya aku tidak lalai dan tenggelam dengan kesibukkan, kenikmatan, dan kepalsuan dunia.

Aku menyayangimu karena Allah.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar