Jumat, 05 April 2013

Happy Birthday

Namanya Muhammad Azmi Rasyid, sekarang berulang tahun yang ke 6. Wah ga terasa ya Azmi sudah besar. Dulu Azmi lahir waktu aku kelas 2 SMP, tahun 2007. Begini ceritanya :

Mamaku hamil, aku sangat senang akan punya adik lagi. Walaupun sudah punya adik dua, dulu aku sangat senang dan menanti-nanti kedatangan Azmi.

Dulu, sebelum Azmi aku tidak suka punya adik, karena, setiap hari aku disuruh momong. Dua adikku yang pertama sering aku jahati, atau aku buat menangis, karena aku jengkel dengan mereka. Dulu kebebasanku terbatasi karena mereka. Waktu aku mau main sama temen-temen, aku malah disuruh momong. Tapi kadang-kadang juga aku sayang dengan mereka, aku suka bermain dengan mereka juga. Aku paling tidak suka, dulu ketika mama hanya memarahiku meskipun bukan aku yang salah.

Ketika Mamaku hamil, aku sangat menyayanginya. Aku suka bangun pagi-pagi banget. Jam 3 bangun dan aku masak-masak, hehe. Aku kasian dengan mamaku, dulu aku ingin merasakan bagaimana cape nya seorang Ibu. Aku mulai dengan membuat api di tungku, meski ada kompor, karena mama memakai tungku, aku juga harus bisa memakai tungku, pokoknya aku ingin mengerjakan persis seperti mamaku. Sudah jadi, tapi tidak ada yang jelas, nasi gosong, tempe goreng gosong, hehe , hanya air yang tidak gosong.

Sampai pada suatu malam yang dingin, ketika aku sedang terbang di alam mimpi, tiba-tiba mama mengusik tidurku, membangunkan aku. Aku masih dengan kondisi setengah sadar dan nyawanya belum kumpul..hehe
Ternyata tengah malam, sekitar jam 1. Mamaku menyuruhku menjemput bapak di masjid. Jaman dulu dikeluargaku hanya bapak yang punya hp, jadi tidak bisa sms bapak.

Aku berjalan ke luar dengan masih belum sadar sepenuhnya. Sepanjang jalan yang kutelusuri, tak ada satu manusiapun yang muncul atau lewat. Sepi, sunyi. Sepanjang jalan itu pula aku membatin : "Bapak itu tumben ya jam segini ke masjid, ada acara apa sih di masjid?". Aku terus bertanya dan bertanya dalam hati. Berbagai dugaan pun muncul, misalnya : "Ah mungkin ada acara dzikir ghofilin, atau mungkin sedang i'tikaf?...tapi...aneh.

Masih berjalan dengan terhuyung-huyung, tiba-tiba seorang penjual soto lewat, lengkap dengan gerobaknya. Tepat di depan jalan menuju kuburan, untung arahnya bukan ke arah kuburan..hehe. Aku sama sekali tidak takut, bahkan mungkin ia yang takut..terang saja, aku kan belum sadar,hehe. Mungkin batinya, aku ini hantu yang menjelma jadi gadis manis...hehe. Dia ngomong sesuatu, tapi aku tidak tau apa, ga jelas.. :D

Sampai di depan gerbang masjid, ternyata oh ternyata....
Lapangan luas dihadapanku menjawab pertanyaan-pertanyaanku tadi. Segerombolan pria tengah asyik bermain bulu tangkis di pelataran masjid yang kini diberi garis-garis seperti lapangan bulu tangkis beneran. Salah seorang di gerombolan itu adalah bapakku. Aku, meskipun malu akhirnya aku berani ngomong kalau bapak disuruh pulang.

Bapak pulang, lalu bapak ribut-ribut(maksudnya berunding2) dengan eyang. Aku masih bingung, tapi sedikit punya kesimpulan bahwa mama akan melahirkan. Aku disuruh tidur lagi karena aku besok sekolah. Aku tidak bisa tidur. Pagi-pagi sekali, aku memasak. Eyang menengoku dan adik-adik, dia bilang mau masakin kita, tapi aku sudah masak...hehe.

Bapak pulang ke rumah, katanya adikku belum lahir.
Aku berangkat sekolah dengan perasaan sangat bahagia. Tapi, aku sama sekali tidak konsen dengan pelajaran, pikiranku melayang-layang. Aku membayangkan adiku, aku ingin segera pulang. Aku juga berpikir bagaimana agar aku bisa langsung melihat adikku.

Pulang sekolah, aku tidak ke rumah. Aku menuju tempat mamaku melahirkan. Aku belum tahu dimana tepatnya tempat itu, hanya tahu desanya. Dengan modal nekat seperti biasa, aku berani meluncur dan tanya-tanya sama orang. Akhirnya ketemu, waah adikku imut sekaliii.....

Gendut, beratnya saja 3,5 kilo. Agak asing awalnya, tapi lama-lama akrab juga hehe.

Setelah Azmi lahir, aku, mama, bapak, dan adik-adikku semakin dekat. Aku sudah tidak suka menjahati adik-adiku lagi, mereka juga jadi nurut-nurut. Kami (aku dan dua adikku) sering berebut untuk menggendong Azmi. Apalagi adik pertamaku, aku bersaing ketat denganya.

Setiap hari, aku bahagia di rumah. Aku selalu bermain dengan Azmi dan adik-adik. Kalau di sekolah jenuh, Azmi bisa mengobati kejenuhanku.
Setiap pagi, sore, aku mengajak Azmi jalan-jalan. Aku membopongnya walaupun masih bayi. Kadang aku di komen tetangga-tetangga di bilang : nah gitu latian,dsb. Tapi, whatever lah. Aku juga sering dimarahin embah dan eyang, karena biasanya aku jalan-jalan sama Azmi di pagi buta, masih gelap.

Singkat cerita, sekarang ia sudah 6 tahun dan jadi anak pemalu, juga mbolosan. Masa ga mau sekolah coba....
Tapi aktif, main sepeda, main sendiri, eh sekarang dia juga bisa sms loh.....

Kemarin dia sms aku :

"emba agi ngapa" (Emba lagi apa)
aku jawab, "lagi sekolah, apa azmi ra sekolah?" (lg sekolah, emang azmi ga seoklah?)

dia jawab lagi : "Rabu bali gasik" (Rabu pulang gasik)
Aku tanya : "Azmi lg ngapa?" (Azmi lg apa?)
 dia jawab : "Turon" (tiduran)
Aku ga bales lagi, aku kira mama yang sms. Terus, dia kirim lagi : "Turon!" (tiduran!)
Aku ga bales lagi.

Tadi, aku telpon mama...kata mama yang kemarin sms itu Azmi, di bolos sekolah dan lg sendirian ditinggal kerja mama.

Selamat Ulang Tahun Azmi.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar