Jumat, 12 April 2013

Road to Semarang

Sebenarnya sudah sejak lama ingin menpost cerita travelling ini. Karena belum selesai, jadi tertunda terus...
Tapi kali ini, aku bingung mau posting apa jadi, aku post ini deh meski belum selesai lhooo...hehe



Senin 24 Desember 2012, dua anak ingusan bernama Nurul dan Umamah melakukan perjalanan ke sebuah kota yang lumayan tenar. Kenapa tenar? Karena kota ini dinobatkan sebagai Ibu Kota Jawa Tengah. Dengan berbekal sedikit uang, dan secuil kertas berisikan nama tempat yang akan dikunjugi, kemudian tentu saja bermodal kenekatan tingkat tinggi mereka melangkahkan kakinya menuju halte bus Trans Jogja. Lalu, langsung saja mereka menyebutkan nama tujuan mereka pertama kali, yaitu Terminal Jombor. Namun, karena Trans Jogja arah Jombor terlalu lama, mereka disuruh naik angkot kecil oleh petugas Trans Jogja. Karena mereka masih polos-polos banget, jadi mereka akhirnya mau saja. Jadilah mereka naik angkot jurusan Terminal Jombor. Mereke berdua terpana dan terkagum-kagum melihat jalanan yang mereka belum pernah melaluinya. Batin mereka, Jogja saja belum habis dijelajahi sudah bernafsu melahap Semarang.
Inilah petikan kisah selanjutnya dari sudut pandang pelaku yaitu salah satu anak ingusan tersebut yang bernama Umamah.
Sudah sampai Jombor, ternyata jauh juga teman-teman. Tadi sempat terkagum-kagum melewati sepanjang jalan yang belum pernah ku lalui. Aku lewat Taman Lampion, Kampus UGM, dan lain-lain. Sekarang waktunya turun dari angkot.....
Eh,eh sendal Nurul putus. Wah, belum apa-apa sudah begini,jangan-jangan kami tidak diridhoi,tapi, tujuan kami baik kok teman-teman. Kami ingin mencari pengalaman menggelandang di sana untuk bahan menulis. Kan kata Pak Hairus Salim kita disuruh sering jalan-jalan untuk membuka mata pada dunia dan mencari hikmah di dalamnya yang kemudian kita tuangkan dalam kehidupan.
Lanjutt...
Masalah sandal putus akhirnya terselesaikan dengan membeli sandal jepit bermerk ****** dengan harga sembilan ribu rupiah. Kemudian, kami melanjutkan misi berikutnya. Yak, kami naik Bus Patas untuk menuju Semarang. Meskipun visi kami : Pergi ke tempat yang sebanyak-banyaknya dengan biaya sekecil-kecilnya, tapi kami tetap menjaga diri kami dari mabuk kendaraan meski itu artinya  agak kurang sesuai dengan dompet kami. Kamipun melaju menuju Semarang pada pukul setengah sebelas pagi.
Seperti biasa, perjalanan dengan bus memang tidak menyenangkan bagi kami. Namun itu sudah menjadi resiko atas tekad kami. Awalnya kami duduk di bagian depan, posisinya sangat enak. Namun, setelah penumpang yang berwenang duduk di situ datang, akhirnya kami disuruh pindah ke belakang. Aku duduk disamping kakek-kakek yang sedang asyik bercerita dengan cucunya. Nurul duduk di bangku belakang aku. Nampaknya si kakek tidak menginginkan sedikit ngobrol denganku, jadi aku diam saja. Lagi pula aku juga sedang tidak ingin berbicara. Ini karena efek naik bus.
Lalu, si kakek sudah sampai pada tujuanya. Sekarang seorang pemuda duduk di sampingku. Aku tetap tidak berkata sepatah katapun. Bahkan aku tidak melihat orang itu. Aku masih merasakan tidak enak pada perut dan kepalaku. Sempat kudengar pemuda itu menelfon temannya. Suaranya merdu, gaya bicaranya juga bagus. Tapi agak lebay. Waktu selesai menelfon temannya, si pemuda menelfon pacarnya. Apa coba kata yang pertama dia ucapkan?
“ Sayang.....” Hahaha, aku tertawa dalam hati. Kenapa tertawa? Suka-suka aku dong,hehe
Selanjutnya dia berbicara dengan Bahasa Indonesia, padahal tadi waktu ngobrol dengan temannya, ia bicara dengan Bahasa Jawa. Mungkin saja pacarnya bukan orang jawa kali yah. Lalu, apa pentingnya ya buatku?hehe..
Lanjut....
Kami belum sampai juga. Kami saja bingung mau turun dimana. Menurut temanku, yang dekat pusat kota itu Terminal Terboyo, tapi tadi katanya aku disuruh turun di Sukun. Aku bingung, perasaan Sukun itu belum terlewati. Kemudian aku melihat plang-plang di pinggir jalan. Aku melihat ada plang Tugu Muda dan Pasar Johar. Sepertinya itu nama-nama tempat yang terdaftar dalam daftar kunjungan kami. Akhirnya kami memutuskan untuk turun di tujuan paling akhir bus itu.
Lalu, sampailah kami di Terminal Terboyo...tereng..terengg....
Terminalnya jelek sekali, panas, kotor,ih tidak enak. Lalu kami buru-buru sholat dhuhur, padahal sudah jam tiga kurang. Daripada tidak sholat, hehe. Selesai sholat, Nurul dikejutkan dengan hp nya yang hilang. Aku masih agak santai, mungkin hp itu hanya terselip. Lalu keadaanpun semakin genting, ternyata hpnya  benar-benar hilang. Hff   
Nurul tampak bingung, aku kasihan juga. Kamipun mencoba mencari-cari bus yang baru kami kendarai, namun tidak ada hasilnya. Bahkan kami menghubungi agen bus tersebut dan akhirnya kata agen bus tersebut, dipastikan hp Nurul benar-benar hilang.
Selanjutnya kami pasrah atas hilangnya hp Nurul. Sebagai suatu pelajaran sajalah.Setelah mendapat bimbingan orang-orang sekitar, akhirnya kami putuskan untuk menaiki angkot arah Tugu Muda. Kami lanjutkan perjalanan kami dengan menaiki angkot kecil berwarna oren, sebelumnya kami menyeberang dulu di jembatan layang, hehe ini untuk pertama kalinya bagiku jadi aku mengabadikanya, lihat :
 


 Tahukah kawan? Ternyata secuil kertas yang berisikan nama-nama tempat tujuan kami hilang...dan.. kami benar-benar tidak punya panduan lagi. Kami hanya hafal beberapa tempat tujuan kami yaitu : Kota Lama, Simpang Lima,  Pasar Johar, Tugu Muda, dan Lawang Sewu.
Angkot yang kami tumpangi ternyata hanya sampai Kantor Pos, haduh dimana lagi itu. Tapi ternyata kantor pos itu letaknya di daerah Kota Lama. Kamipun turun, lalu kami bingung lagi. Tapi, sembari bingung, kami sempatkan foto-foto dule,hehe.

 

Setelah berbingung-bingung ria dan karena hari hampir gelap dan burung hantu mulai bersiap-siap berjaga, maka.....kami putuskan melanjutkan perjalanan ke Simpang Lima dengan naik becak. Wow. Lumayan ada kenang2an naik becak di Semarang yah...

Sampailah kita di Simpang Lima, lalu kami langsung bergegas menuju masjid...hehe maklum, anak sholeh :D


  
muka kami sudah kunyus kunyuss,hehe alhamdulillah  tenang sudah sholat.



















Setelah selesai, kami melanjutkan acara petualangan ini. Kami berjalan ke alun-alun Simpang Lima. Emm, ternyata ada lima jalan yang bermuara di alun-alun ini pantas saja dinamakan Simpang Lima.

hmm kami bingung lagi nihh............(duh jadi orang kok bingung terus yah)

Kami berjalan mengikuti arah angin, berjalan, berjalan, berjalan dengan sedikit ketakutan tentang kejamnya kota besar. Tiba-tiba, secercah harapan muncul di depan mata. Terlihat tanda-tanda keramaian di depan sana. Kami menuju ke arah keramaian, ternyata benar. Dan inilah Tugu Muda...wow this is really bagpacking. 

Ketika kami menyeberang ke arah Tugu Muda, ternyata di seberang jalan ada sebuah gedung yang terkenal di Semarang. Itu adalah Lawang Sewu....awalnya kami ingin masuk, tapi sudah mau tutup.
 

....
....Di situ, kami duduk-duduk sebentar, dan tiba-tiba datanglah beberapa pria setengah baya dengan busana sama. Mereka adalah boy band (kata Nurul),,,hehe, tapi mereka bawa pentungan..lihat tuh...
Kami menuju Tugu Muda, disana, kami menemui berbagai macam pemandangan yang jarang kami jumpai...
Di situ, banyak anak-anak punk yang entah mereka sedang bermain apa, makan kacang, minum (padahal minum air mineral,hehe). Sebenarnya jujur dari hati yang terdalam, kami ingin bergabung (hehehe), tapi malu lah, nanti dikira anak hilang :D

Di situ juga banyak orang pacaran, duh mereka pada memamerkan kemesraan di depan anak kecil seperti kita Rul (bhehehehe). Mendingan kita ngopi aja yuk, begitu ajak Nurul akhirnya. Iya, waktu itu Nurul ternyata masih merasakan efek naik bus, ia ingin minum anget-anget, sekalian minta perlindungan sama bapak penjual kopinya. Loh, perlindungan apa?
Ya, setidaknya bapak penjual kopi itu pasti baik, pasti juga beliau kenal dengan orang-orang yang nongkrong di situ, kita duduk di dekat bapak itu supaya tidak dijahati,hehe Nurul pintar kaan.....
  itu loh bapak penjual kopinya...itu satu-satunya penjual di daerah Tugu Muda malam itu.
"Hmm kamu tau ga rul, aku biasanya kalo minum kopi sakit perut, semoga kali ini engga ya...habisnya ga ada kamar mandi di sini"... Nurul : "Haha, sama, aku juga biasanya sakit perut loh kalo minum kopi,aku juga takut nih"

 
Hari semakin malam, keramaian semakin  menjadi senyap...dan para pemuda-pemudi yang tengah dilanda gejolak jiwa mudanya satu demi satu mengundurkan diri dari tempat itu . Namun, para penjaja suara malah semakin silih berganti menyambangi kami. Dari anak kecil dengan busana seadanya hingga pemuda berpenampilan gaya jaman sekarang seperti di foto ini.

Jam di hp sudah menunjukkan pukul 12 malam, kami berdua semakin merasa tidak aman, dan tiba-tiba....gerimis datang, para pemuda yang tersisa di area Tugu Muda berhamburan ke segala arah. Kami bingung, kami akan selalu mencari keramaian demi keamanan, dengan begitu kami mengikuti gerombolan yang paling banyak.

Ternyata, gerombolan itu mereka menuju kendaraan mereka masing-masing. Wah, kami terjebak. Kami berjalan mengikuti arah angin lagi.
"Seharusnya kita nyari Indomaret" kata Nurul. "Oiya, kan buka 24 jam ya, bisa buat berteduh dan mengamankan diri".

Baru diomongkan, ternyata kami diberi pertolongan oleh Yang Maha Kuasa, yaitu dengan adanya Indomart di depan mata kami. 

Kami membeli makanan, lalu duduk-duduk di emperanya. Di situ banyak pemuda-pemuda sedang menikmati malamnya, sambil duduk-duduk dan memakan cemilan-cemilan. Entah, mungkin mereka sedang berfikir sesuatu tengah malam begini.

Tau nggak??? Pas kami ngobrol-ngobrol, penjual Indomart keluar untuk membeli nasi goreng. Dia itu kok kaya malu-malu pas di depan kami, ternyata setelah kami perhatikan gerak geriknya, dia menyimpan sebuah rahasia besar. YAituuuuuu...... Mau beli nasi goreng, tapi ini udah bawa telor sendiri (ngambil di toko).hahaha Sebenarnya tuh kami pengin ketawa, tapi ya tengah malem gini nanti takutnya dikira kuntilanak lagiii....

Bersambung dulu ya....masih banyak ni ceritanya....

5 komentar:

  1. rasanya baru kemarin deh kita ke sana padahal itu udah lewat 4 bulan yang lalu...^_^
    setiap perjalanan memang butuh yang namanya pengorbanan,, tapi kok yang jadi korban malah sandal sama hp-ku yakkk... :(

    BalasHapus
  2. haha,,,,duh kasian
    tp tenang aja, setiap pengorbanan pasti berbuah kemanisan :)

    BalasHapus
  3. betul betul...
    dan sebuah perjalanan biasanya memunculkan hasrat untuk melakukan perjalanan lagi dan lagi...ketagihan gitu ceritanya... ^_^

    BalasHapus
  4. iya...mari kita lanjutkan lagi...kemana?????
    solo? oke, ide bagus.....kita lihat apakah yang akan jadi korban lagi ,,,ups

    BalasHapus
  5. yg pasti tidak boleh saya lagi...haha(pikiran jahat...*piisss)

    BalasHapus